v Rangkuman IPA Kimia Asam Basa
TEORI ASAM BASA
1.Teori Arrhenius (oleh Svante August Arrhenius)
Asam : pengionan dalam air melepaskan ion H+
contoh: HCl, H2SO4, H2CO3,
H3PO4,HCN, HNO3
HCl + H2O à H+ +
Cl- + H2O
Basa : pengionan dalam air melepaskan ion OH-
contoh: NaOH, KOH, Ba(OH)2, Ca(OH)2
NaOH + H2O à Na+ + OH- +
H2O
Reaksi asam basa : Reaksi penetralan
· Penggabungan ion H+ dan
OH- membentuk air
· Kation yang terikat pada OH- dan
anion yang terikat pada H+ membentuk senyawa ionik (garam)
HCl + NaOH à NaCl + H2O
Asam Basa
Garam Air
2.Teori
Bronsted Lowry (oleh
Bronsted dan Lowry)
Dasar teori: pertukaran proton (H+)
· Asam: sebagai donor (pemberi) proton
· Basa: sebagai akseptor (penerima) proton
Amfiprotik/ Amfoter: bisa bersifat asam atau basa
Contoh : H2O, NH3, HCH3COO,
H2PO4-
HCl + H2O à H3O+ +
Cl-
Asam basa
H2O
+ NH3 à NH4+ + OH-
Asam basa
Reaksi asam basa :
· Reaksi perpindahan proton dari
asam ke basa
· Membentuk asam dan basa konjugasi
ü Asam kuat: basa konjugasi lemah
ü Basa kuat: asam konjugasi lemah
HCl
+ H2O à H3O+ +
Cl-
Asam1 basa1 asam2
basa2
-Asam konjugasi memiliki atom H lebih banyak
daripada basa konjugasinya
-Basa konjugasi memiliki muatan negatif lebih
banyak daripada asam konjugasinya
H2PO4-
à
HPO42-
asam konjugasi
basa
konjugasi
note:
Semua
asam basa Arrhenius adalah asam basa bronsted lowry
3.Teori
Lewis (oleh Lewis)
Dasar teori : pemakaian pasangan
elektron bebas
Asam : menerima pasangan elektron
bebas
Ex: H+, kation
logam (Fe3+, Al3+)
Senyawa melibatkan unsur gol.III biasanya asam
lewis kuat (membentuk ikatan kovalen koordinasi)
Basa : memberikan pasangan
elektron bebas
Ex: OH-, atom dan ion
dari golongan V - VII (F-,Cl-)
Reaksi asam basa :
· Pemakaian bersama pasangan
elektron (ex: pada ikatan kovalen koordinasi)
Ex: Reaksi BF3 (asam) dan NH3 (basa)
Reaksi
pembentukan senyawa kompleks
note:
Semua asam basa Arrhenius adalah
asam basa Lewis
Asam:
Ion H+
menyebabkan:
· Mengubah
warna lakmus biru menjadi merah
· Memberi
rasa asam
· Bereaksi
dengan logam dan basa
Contoh
asam dalam kehidupan sehari-hari:
ü Asam
sitrat (pada jeruk dan anggur)
ü Asam
asetat (cuka)
ü Asam
askorbat (vitamin C)
ü Asam sulfat (air aki)
Basa:
· Memberi
rasa pahit
Contoh basa dalam kehidupan sehari-hari:
ü Natrium
bikarbonat (Soda kue)
ü Amonia
(untuk pupuk)
ü Natrium hidroksida (pada pembersih oven)
Gabungan
asam dan basa :
memberi rasa asin
TETAPAN KESETIMBANGAN PENGIONAN ASAM BASA
Asam basa mengion dalam larutan dengan derajat
pengionan yang berbeda
§ Asam kuat dan basa kuat : (mendekati 1)
Ex : asam kuat à H2SO4,
HNO3, HCl, HClO4,HBr
Basa kuat à KOH, NaOH, Mg(OH)2,LiOH
§ Asam lemah dan basa
lemah: (sgt jauh dari 1)
Ex : asam lemah à H2CO3,CH3COOH,HCN,
H3PO4
Basa lemah à Fe(OH)3,
NH4OH, Al(OH)3
o Tetapan kesetimbangan pengionan asam = Ka
Semakin tinggi Ka, semakin kuat asam
o Tetapan kesetimbangan pengionan basa = Kb
Semakin tinggi Kb, semakin kuat basa
o Tetapan Kesetimbangan autoionisasi air = Kw
Terjadi karena adanya sifat amfiprotik air
Asam Dan Basa Monovalen
valensi asam atau basa
adalah satu
asam lemah monovalenàEx: asam asetat
CH3COOH à H+ +
CH3COO-
basa lemah
monovalenàEx: natrium hidroksida
NH4OH à NH4+ + OH-
Pasangan
asam-basa konjugasi:
Asam
makin lemah, basa konjugasinya makin kuat
è Ka x Kb
= Kw
Asam
Dan Basa Polivalen
valensi asam atau basa
adalah lebih dari satu
Asam
dan basa polivalen mengion secara bertahap dan tiap tahap memiliki nilai
tetapan kesetimbangan sendiri.
Contoh: Asam
sulfat
H2SO4 à H+ + HSO4-
HSO4- à H+ + SO42-
KONSENTRASI
ION H+ DAN pH (derajat keasaman)
Asam/Basa
Kuat:
à elektrolit
kuat (mengion hampir sempurna dalam air)
pH
dapat ditentukan langsung dari nilai konsentrasi (C) asam dan basa tersebut.
[H+]= C
asam.valensi asam
[OH-]=
C basa.valensi basa
Asam/Basa
Lemah:
o Konsentrasi H+ dari asam dan OH- dari
basa bergantung pada derajat ionisasi (α)dan
tetapan ionisasi (Ka (asam) atau Kb (basa))
[H+]
= √ Ka.C asam
[OH-]= √ Kb.C
basa
pH = -
log
[H+]
pH + pOH = 14
pOH = -
log [OH-]
Ket: C=konsentrasi
(Molaritas)
INDIKATOR ASAM-BASA
(INDIKATOR pH)
Nilai
pH dapat diukur dengan:
· pH
meter
· indikator
asam basa (indikator pH) à zat (suatu asam atau basa lemah) yang akan
berubah warna jika pH berubah pada kisaran tertentu.
Kisaran
pH yang menyebabkan indikator berubah warna disebut trayek pH.
è Bila pH
< trayek pH maka indikator akan menunjukkan warna asamnya
è Bila pH
> trayek pH maka indikator akan menunjukkan warna basa
Contoh indikator: biru bromtimol (pH 6,0 –
7,6), merah metil (3,2 – 4,4), kuning alizarin (10,1 – 12,0
v STRUKTUR
ATOM DAN SISTEM PERIODIK
ü Atom terdiri dari
pertikel proton, neutron, dan elektron
ü Berdasarkan
eksperimen Rutherford, proton dan neutron terletak pada inti atom, sementara
posisi electron masih diperdebatkan
ü Sejarah keberadaan electron
dalam atom
§ Teori Kuantum
Ø Dikemukakan oleh Max
Planck tahun 1900
Ø Hipotesis : atom-atom
dan molekul dapat memancarkan / menyerap energy hanya dalam jumlah tertentu
(kuota tertentu)
Ø Kuantum : jumlah /
paket energy terkecil yang dipencarkan / diserap oleh atom / molekul dalam
bentuk radiasi elektromagnetik
Ø Jumlah satu kuantum
energy :
E = h
v
atau x = _h_
atau x = _h_
m c
m v
E = energy
(J)
m = massa
h = konstanta Planck
(6,626 x 10-34 J det) x =
panjang gelombang
v = frekuensi radiasi
(det-1)
c = kecepatan cahaya 3 x 108
m/s
Ø Teori kuantum adalah
teori yang didasarkan pada pernyataan bahwa energi berada dalam satuan yang
sangat kecil, yang nilainya tertentu yang disebut kuanta. Jika terjadi
pengalihan energi, seluruh kuantum terlibat.
Ø Foton adalah “partikel”
cahaya. Energi dari seberkas sinar terpusatkan dalam foton
Ø Fotolistrik adalah
listrik yang diinduksi oleh cahaya (foton).
Ø Spektrum atom
(spektrum garis) adalah spektrum yang dihasilkan oleh sinar yang dipancarkan
oleh atom yang tereksitasi. Spektrum ini hanya mempunyai sederet garis (warna)
dengan panjang gelombang tertentu.
§ Teori atom Bohr
Ø Electron hanya dapat
berada pada tingkat energy tertentu
Ø Dalam keadaan normal,
electron menempati tingkatan energy terendah
Ø Electron dapat
berpindah dari satu kulit ke kulit yang lain disertai penyerapan / pemancaran
energy
§ Dualisme Pertikel –
Gelombang
Oleh Louis de Broglie
Cahaya dan
partikel-partikel kecil dapat bersifat sebagai benda yang tersusun atas
partikel dan gelombang
Gelombang bergerak
tidak menurut garis, melainkan menyebar melalui suatu daerah tertentu
§ Ketidakpastian Heisenberg
Gerakan lintasan
electron besarta kedudukannya tidak dapat diketahui dengan tepat
§ Teori Mekanika
Kuantum
Oleh Erwin
Schrodinger
Electron dapat
dianggap sebagai gelombang materi yang gerakannya sama dengan gerakan gelombang
Daerah dalam ruang
yang mempunyai kebolehjadian ditempati electron disebut orbital atom
ü Bilangan kuantum
adalah bilangan bulat yang nilainya harus ditentukan untuk dapat memecahkan
persamaan mekanika gelombang, yang dimulai dari kulit K, L, M, dst.
ü 4 macam bilangan
kuantum :
§ Bilangan kuantum
utama (n)
§ Menyatakan nomor
kulit / tingkat energy electron
§ Electron pada kulit
ke-1, memiliki harga n = 1 (kulit K)
§ Electron pada kulit
ke-2, memiliki harga n = 2 (kulit L)
§ Electron pada kulit
ke-3, memiliki harga n = 3 (kulit M)
§ Electron pada kulit
ke-4, memiliki harga n = 4 (kulit N)
§ Semakin jauh letak
kulit dengan inti atom, energinya semakin tinggi
§ Bilangan kuantum
azimuth (l)
§ Menyatakan subkulit
atom / subtingkat energy electron
§ Memiliki harga dari 0
sampai n-1
§ Subkulit l = 0 à
orbital s (sharp), garis spectrum yang paling terang
§ Subkulit l = 1 à
orbital p (prinsipal), garis spectrum yang terang kedua
§ Subkulit l = 2 à
orbital d (diffuse), garis spectrum kabur
§ Subkulit l = 3 à
orbital f (fundamental), garis spectrum dari warna yang bersangkutan
§ Notasi s, p, d, dan f
pada subkulit didasari garis spectrum yang muncul pada spektroskop
§ Bilangan kuantum magnetic
(m)
§ Menyatakan orientasi
orbital di sekitar inti atom
§ Dapat bernilai
positif, nol, maupun negatif bilangan kuantum azimuth
Harga l
|
Subkulit
|
Harga m
|
Jumlah orbital
|
0
|
s
|
0
|
1
|
1
|
p
|
-1,0,+1
|
3
|
2
|
d
|
-2,-1,0,+1,+2
|
5
|
3
|
f
|
-3,-2,-1,0,+1,+2,+3
|
7
|
§ Bilangan kuantum spin
(s)
§ Menyatakan rotasi
electron pada sumbunya selain berevolusi mengelilingi inti atom
§ Mempunyai 2 harga,
yaitu:
·
+1/2 (dinyatakan
dengan anak panah ke atas)
·
-1/2 (dinyatakan
dengan anak panah ke bawah)
ü Bentuk orbital
§ Orbital s
§ Orbital s berbentuk
bola simetris
§ Semakin besar harga
bilangan kuantum utama, semakin besar ukuran orbital atomnya
§ Orbital p
§ Rapatan electron
orbital p terdistribusi pada bagian yang berlawanan dengan inti atom
§ Inti atom terletak
pada bagian simpul dengan kerapatan elektronnya adalah nol
§ Orbital p berbentuk
balon terpilin
§ Memiliki 3 orbital,
yaitu px, py, dan pz
§ Orbital d
§ Orbital d berbentuk
balon terpilin
§ Memiliki 5 orbital,
yaitu dxy, dxz, dyz, dx2-y2, dz2
ü Konfigurasi electron
= penyebaran electron dalam orbital-orbital kulit utama dan subkuklit atom.
Ada 3 prinsip :
§ Prinsip Aufbau
Penngisian electron
dimulai dari tingkat energy rendah ke tinggi
§ Asas Larangan Pauli
Tidak ada 2 elektron yang
mempunyai keempat bilangan kuantum yang sama
§ Aturan Hund
Pada orbital dengan
energy yang sama, sebelum berpasangan mula-mula electron akan menempati orbital
sendiri-sendiri
ü Cara penulisan
konfigurasi electron :
§ Berdasarkan urutan
subkulit
§ Sesuai tingkat
energinya
Contoh : 1s2,
2s2,2p6, 3s2,3p6, 4s2,3d10,4p6,
5s2,4d10,5p6, 6s2,4f14,5d10,6p6
§ Sesuai kulit yang
sama
Contoh : 1s2,
2s2,2p6, 3s2,3p6,3d10,
4s2,4p6,4d10,4f14, 5s2,5p6,5d10,
6s2,6p6
§ Penyingkatan dengan
gas mulia
Contoh : 15P
= 1s2, 2s2,2p6, 3s2,3p3
; disingkat (Ne) 3s2,3p3
§ Orbital penuh dan
setengah penuh
Unsur lebih stabil
apabila orbital atom terisi setengah penuh atau tepat penuh
Contoh : 24 Cr
= (Ar) 4s1 3d5
§ Electron valensi =
electron yang dapat digunakan dalam pembentukan ikatan kimia
Contoh : electron
valensi 24 Cr = 1 + 5 = 6
§ Konfigurasi electron
ion
§ Membentuk kation
Contoh : 26Fe
= (Ar) 3d6, 4s2
Fe2+ = (Ar) 3d6
Fe3+ = (Ar) 3d5
§ Membentuk anion
Contoh : 17Cl
= (Ar) 3s2, 3p5
Fe- = (Ar) 3s2, 3p6
ü 4 blok dalam TPU (tempat periodik
unsur)
§ Blok s
§ Ditempati golongan IA, IIA, dan He
§ Merupakan logam aktif, kecuali Hidrogen
(nonLogam) dan Helium (gas mulia)
§ Blok p
§ Ditempati golongan IIIA sampai VIIIA
§ Terdiri dari logam,
nonlogam, dan metalloid, disebut juga unsur wakil (representative elements)
§ Blok d
§ Ditempati golongan transisi (B)
§ Merupakan unsur logam
§ Blok f
§ Ditempati golongan
transisi dalam
§ Jika n = 6, disebut
lantanida, jika n = 7, disebut aktinida
§ Semua periode 7
aktinida bersifat radioaktif
ü Sejarah system
periodik
§ Berdasarkan Logam dan
nonLogam
§ Hukum Triade
Dobereiner (kelompok 3 unsur berdasarkan kemiripan sifat)
§ Hukum Oktaf Newlands
(unsur yang bersalisih 1 oktaf ada kemiripan sifat)
§ Hukum Mendeleyev
(berdasarkan massa atom relatif)
§ Tabel Periodik Modern (G. J. Moseley)
Berdasarkan
kenaikan nomor atom dan kemiripan sifat
Golongan
(lajur vertical) disusun menurut kemiripan sifat
Nomor
golongan: jumlah electron valensi (sisa electron)
Periode
(lajur horizontal) disusun menurut kenaikan nomor atom
Nomor
periode : jumlah kulit
Lajur
Horizontal (Periode) terdiri atas 7 periode
Lajur
vertical (golongan) ditulis dengan angka Romawi terdiri atas 18 golongan.
§ Golongan A (Golongan Utama)
Subkulit
terakhirnya (s) atau (s + p)
o IA :
Alkali
IIA : Alkali Tanah IIIA :
Aluminium IVA : Karbon
o VA :
Nitrogen VIA :
Kalkogen VIIA : Halogen
VIIIA : Gas Mulia
§ Golongan Transisi/Golongan Tambahan
(Golongan B), terbagi atas:
o Golongan Transisi
(Gol. B), yaitu : IIIB, IVB, VB, VIB, VIIB, VIIIB, IB, dan IIB.
Subkulit
terakhirnya (d)
o Golongan Transisi
Dalam, ada dua deret yaitu :
Deret
Lantanida (unsur dalam deret ini mempunyai kemiripan sifat dengan 57La)
Deret
Aktinida (unsur dalam deret ini mempunyai kemiripan sifat dengan 89Ac)
Subkulit
terakhirnya (f)
o Golongan B terletak
di antara Golongan IIA dan IIIA.